Owh, iya. Kenalkan nama gua Sudarsan, biasa dipanggil San2 oleh temen2 yang sudah akrab dengan gua. Gua berasal dari Bangka tapi sekarang dah jadi warga Jakarta. Sekarang gua menjadi staff IT Supplier Management di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Selain itu juga gua merupakan part timer di sebuah perusahaan asuransi. Walaupun part time, tapi full heart di sini. Nah, singkat cerita tadi gua pergi ke gedung APL untuk menyelesaikan urusan administrasi seorang agent. Dalam perjalanan pulang, gua di-bbm oleh salah 1 temen gua, karena gua emang pasang status "@CP" sehingga dia tahu gua lagi di CP. "San, lu lagi di CP? Gua mau ke CP juga ne." Dari bbm temen gua itu, gua merasa harus temenin dia. Yah sudahlah, drpd langsung pulang ke rumah nonton Running Man, mending gua temenin temen gua ini, hitung2 mempererat pertemanan kami. Nah, sambil menunggu, gua menghabiskan waktu dengan berjalan2 di Trebeca Park-CP. Ntah kenapa angin membawa gua sampai ke Patio. Nah, ternyata di Patio ini lagi ada acara. Kemudian bertanyalah gua ke security yang ada di sana. "Itu acara apa ya Pak?" "Ini acara manajemen Pak" "Owh, apakah terbuka untuk umum Pak?" "Maaf, tapi ini gak terbuka untuk umum Pak".
Itulah awal percakapan gua dengan security yang menjaga area tersebut yang kemudian akhirnya gua ketahui bernama Pak M-Din atau biasa disapa Teddy. Ntah apa alasan dia dipanggil Teddy, tapi yang jelas dia lebih nyaman dipanggil dengan sapaan Teddy. Pak Teddy ini jago sekali berpantun. Beberapa kali gua dibuat tertawa dengan guyonan pantunnya. Selain jago berpantun, Pak Teddy ini orangnya sangat ramah dan terbuka dengan orang baru. Salah satu semboyan hidup yang didapatkan dari orang tuanya adalah : "Jangan gedein malu di hidup ini, mending gedein hajat *maaf-'tai'* biar orang gak ada yang injek2 lu". Semboyan hidup yang unik sih, tapi sarat dengan makna. Bapak beranak 3 ini hidup dengan begitu sederhana dan bersemangat. Walaupun profesinya hanya sebagai seorang security, tapi harga dirinya tinggi. Sempat Pak Teddy ini membuat saya bergetar dengan kata2nya saat saya bertanya tentang gimana saat beristirahat maupun makan. "Saya tiap hari bawa bekal Pak. Makan di sini mahal2, gak sanggup. Paling saya makan mewah itu pas gajian. Nasi padang dengan rendang seharga 15ribu. Itu udah paling mantap dah pokoknya!". *jeger* Rasanya saat itu petir menyambar diri gua. Gua gak tahu kenapa. Mungkin di luar sana banyak orang yang taraf hidupnya di bawah Pak Teddy. Tapi ntah kenapa di saat beliau bercerita langsung seperti itu, gua bener2 merasa hidup gua ini sudah begitu beruntung namun terkadang masih belum bersyukur. Bertemu dan bercakap2 dengan orang seperti Pak Teddy, benar2 membuat gua sadar kembali bahwa di dunia ini masih banyak orang yang belum seberuntung gua. Karena itu gua gak boleh menyia2kan hidup ini! Gua harus keluarkan yang terbaik dari diri gua bahkan melampaui batas yang bisa gua lewatin! Semangat Pak Teddy, salam sukses selalu! Kalau ada jodoh, suatu hari kita pasti bisa bertemu kembali dengan pengalaman yang jauh lebih baik dari sekarang :D
