Upgrade Softskill yang Kamu Miliki!

Setelah kemarin tertarik di bagian otak dan psikologi, hari ini gua mulai menemukan hal baru yang menarik. Hal tersebut adalah bahasa Jepang! Mungkin karena gua juga udah sering nonton drama2 Jepang gitu x ya. Jadi lama kelamaan gua juga tertarik buat mempelajarinya. Kebetulan adek gua sendiri udah mempelajari bahasa Jepang jauh sebelum gua mulai. Tapi gua bener2 salut sama semangat adek gua ini. Dia dari dulu SMK sampai sekarang gak pernah menyerah dalam mempelajari bahasa yang 1 ini. Udah hampir 4 tahun dan dia masih berpegang teguh pada komitmennya. Beda banget sama gua. Gua udah sering belajar bahasa. Dari bahasa Inggris, mandarin, sampai ke Korea. Tapi gak ada 1 pun bahasa yang benar2 gua kuasai. Kenapa? Karena gua selalu berhenti di tengah jalan. Gua pengen banget sih merubah kebiasaan buruk gua ini. Tapi hal tersebut bukanlah sesuatu hal yang gampang.

Makin dewasa gua makin menyadari bahwa yang namanya softskill bagi seorang manusia itu benar2 penting. Hal tersebut akan menambah nilai kita di mata dunia. Percayalah, hardskill level dewa pun tak akan berarti jika tidak dibarengi dengan softskill yang memadai. Maka dari itu, gua mulai perlahan2 membangun softskill yang bisa gua kuasai. Apapun gua coba. Klo gagal gua coba lagi. Pada percobaan berikutnya walaupun gua gagal, pasti tingkat kegagalan gua itu lebih baik dibandingkan saat gua pertama kali mencoba. Tentunya gua mengembangkan softskill yang memang gua sukain atau paling tidak akan gua kaitkan dengan hal yang gua sukai. Contohnya belajar bahasa ini. Mungkin sebenarnya gua gak terlalu tertarik untuk mempelajari bahasa asing. Toh gua juga punya bahasa Indonesia dan dengan itu pun gua bisa bertahan hidup kq. Tapi gua gak berpikiran segitu sempit. Karena gua emang suka berinteraksi dengan orang lain, kenapa gak gua coba buat kembangin hobi gua itu ke tingkat internasional. Misalnya ngobrol sama bule2 yang gua ketemui di mall2 gitu, atau lewat Skype. Perkembangan teknologi memungkinkan semuanya kq =) So, gua saranin bagi lu lu pada, belajarlah sebelum dirimu menyesal. Setua apapun dirimu sekarang, gak pernah ada kata terlambat buat belajar kq. Selalu semangat!!! =)

Lamaran Kerja Pertama Gue! #Part2

Nah, ini adalah lanjutan dari cerita gua sebelumnya. Ternyata hasil testnya bilang klo gua telah gagal atao kurang cocok masuk ke divisi yang gua minatin. Hem, dari sini gua dapet pelajaran bahwa jika lu gak sungguh2 buat kerja di tempat tersebut, hasilnya bakal seperti usaha lu tersebut. Hal ini telah gua buktikan sendiri LOL

Lamaran kerja gua selanjutnya adalah jadi seorang admin di perusahaan Canada gitu. Sebenernya bukan lamaran juga sih, lebih tepatnya direkomendasiin sama teman gua. Yang kali ini pun iseng, soalnya gua udah mau balik Bangka. Jadi gua cuma mau ngetes aja gimana sih rasanya diinterview pake bahasa Inggris. Tapi ternyata yang wawancarain gua juga orang Indonesia. Jadi ngomongnya campur2 antara Indonesia dan English. Haha Waktu diinterview, gua ditanyain expected salary yang gua mau itu berapa. Gua jawab aja minimum 5 juta rupiah. Mbak tukang wawancaranya tiba2 syok gitu. Haha Mungkin karena gua fresh graduate ya, jd mungkin bagi dia itu jumlah yang terlalu besar. Terus ditanya2 tentang hobi dan seputar tentang diri gua tuh gmn. Terus sebelum interview itu berakhir, dia tanya lagi ke gua. Klo 4.5 juta kamu mau gak kerja di sini? Minggu depan udah bisa kerja. Dan gua saat itu dengan sombongnya bilang : NO! Minimun 5 juta! LOL Asli dah, bener2 gak tahu diri gua saat itu =)) Soalnya gua juga pikir lusa gua udah mau balik Bangka. Tiket udah beli, persiapan dan lain2 udah kelar. Kan gak worthy gua kerja di bidang yang gak gua sukai dan gajinya gak sesuai dengan expected salary gua. Yah, kira2 segitu sih  cerita pengalaman lamaran kerja pertama gua. Sepertinya memang nggak berkesan LOL

Otak dan Psikologi Itu Hal yang Menarik

Hari ini gua baru mulai membaca buku yang udah lama gua beli. Judulnya "My Stroke of Insight". Buku ini merupakan kisah nyata yang menceritakan seseorang yang tak pernah menyerah dan pada akhirnya sembuh dari penyakit stroke ini. Nah, di awal bab gua nemuin istilah delusi. Gua sangat tertarik dengan istilah ini karena gua kira emang ada hubungannya dengan halusinasi atau ilusi gitu. Dan ternyata perkiraan gua ini benar! Berangkat dari situ, gua juga kemudian direcommendasiin oleh adek gua untuk nonton film "Liar Game". Sebuah movie yang menceritakan tentang seorang cewe yang terjebak dalam permainan uang yang mengharuskan untuk saling menipu antar sesama pemain. Uniknya cewe ini orang yang benar2 jujur dan gampang ditipu oleh orang lain. Gua hari ini baru selesai nonton 2 episode sih. Tapi dari 2 episode ini gua udah bisa belajar tentang psikologi seorang manusia yang berada di tengah tekanan. Gua juga belajar 1 istilah baru : "disonansi kognitif".

Emang dulunya pas SMA gua udah tertarik sama yang namanya psikologi sih. Gua juga berniat melanjutkan pendidikan gua tentang psikologi di jenjang yang lebih tinggi. Tapi sayangnya niat gua itu gak kesampean. Biarpun begitu, gua punya keyakinan klo walaupun gua belajar sekarang, itu belum telat kq. Jadi besok gua mau belajar lagi nih lebih dalam tentang psikologi. Tentunya sambil nonton "Liar Game" juga. Haha ^^v

Bersyukurlah #BahagiaItuSederhana

Seringkah kamu mengeluh dalam hidupmu? Klo sering, artinya kamu belum mengerti cara bersyukur. Klo kamu orangnya selalu tak pernah merasa puas dan selalu iri akan kelebihan orang lain, pasti kamu tak pernah merasa bahagia. Gua menjadi senang naik angkutan umum karena dengan begitu gua bisa sedikit banyak melihat orang2 yang taraf hidupnya jauh lebih di bawah gua. Yah, mungkin gua juga orangnya gak cepat puas, Tapi gua selalu bersyukur atas semua yang telah gua capai maupun semua yang gua punya. Dengan bersyukur, maka kebahagiaan pun akan datang dengan sendirinya.

I Believe That Although It's Hard, At Least It's Not Impossible

Sebuah janji dan komitmen, memang bukan hal mudah untuk dijaga. Semakin gua dewasa semakin gua mengerti akan hal ini. Namun berkali-kali gua mencoba, berkali-kali pula gua selalu gagal. Mungkin memang pada dasarnya mental gua lemah. Tapi gua percaya, walaupun hal ini berat, tapi nggak mustahil. Yang perlu gua lakuin adalah berusaha sekuat tenanga gua sampai gua gak akan menyesal pada akhirnya.

It Doesn't Work Out!

Terkadang gua emang kesal sih sama diri gua sendiri. Ntah kenapa gua begitu suka mengingkari komitmen yg telah gua buat sendiri. Selama 2 minggu ini gua hanya memfokuskan diri dengan lamaran pekerjaan saja. Mungkin ini gak salah, tapi gara2 hal ini gua telah melalaikan komitmen2 yg telah gua buat sebelumnya. Malam ini gua kembali pengen berubah, menjadi lebih baik dan selalu yg terbaik. Paling tidak bagi diri gua sendiri

Komitmen yang Dilanggar

Hem, setelah sekian lama melanggar komitmen yang telah gua buat, hari ini gua mulai mengumpulkan niat untuk kembali melaksakan komitmen. Hari-hari gagal yang telah terlewati biarlah menjadi cambuk yang dapat semakin memotivasi diri ini untuk menjadi lebih baik lagi. Nah, hari ini juga gua mulai membuat komitmen baru: "Change to the best - Body Version". Gua buat seperti itu agar gua mengerti gambaran seperti apakah yang mau gua buat secara detil. Kenapa seperti itu? Karena pastinya kita tak akan pernah mendapatkan barang yang kita cari sedangkan kita sendiri tak tahu rupa atau bentuk dari barang yang kita cari tersebut. So, dengan adanya komitmen seperti ini, gua harap bisa memotivasi diri gua untuk jadi yang terbaik yang bisa gua lakuin :)

Life must go on!

Hari Sabtu kemarin baru aja gua balik ke Jakarta. Gak kerasa, udah 1 bulan lebih gua berada di Bangka. Di Bangka gua banyak dapet pengalaman2 serta kenangan2 yang tak akan terlupakan bersama teman2 gua. Selain mendapatkan kenangan2 baru, gua juga menggali ulang kenangan2 tentang segala sesuatu yang gua alami dari kecil di Bangka. Sungguh suatu hal yang menyenangkan :)